Langsung ke konten utama

MAKALAH PERBANDINGAN INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LIBRARY DENGAN APLICATION SERVICES LIBRARY


MAKALAH
PERBANDINGAN INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LIBRARY
DENGAN APLICATION SERVICES LIBRARY

DISUSUN OLEH :

MUHAMAD IRFAN MAULANA                         13117779
MUHAMMAD CHANDRA PUTRA                    13117920
MUTHIA BELLA SAVIRA                                   14117312
NADHIRA RAHMATIKA TRISSANI                 14117363
NAUFAL NUR IHSAN                                           14117461
NOVIA ANGGRAENI                                           14117544
PAMELA DYLAN YUNIAR                                 14117674





FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGY INFORMASI
JURUSAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019





KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan atas berkat rahmat-Nya, makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik, tepat pada waktunya. Penulisan karya makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Manajemen Layanan Sistem Informasi. Selain untuk melengkapi tugas, tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah untuk memberi informasi tentang perbandingan antara 2 framework yang berbeda.
            Dalam penyelesaian penulisan makalah ini, penulis mengalami banyak kendala yaitu kendala sumber materi dan waktu pengerjaan tetapi hal tersebut tidak membuat penulis putus asa untuk mengerjakan makalah ini karena adanya dukungan dari banyak pihak. Karena itu, sepantasanya jika penulis mengucapkan terimakasih kepada:
Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan hidayah dan ide untuk membuat makalah yang membahas tentang Perbandingan Dua Framework yang Berbeda.
Orang tua, yang telah memberikan dorongan/motivasi baik secara moral maupun spiritual kepada anakanya untuk membuat makalah ini.
Dosen mata kuliah Manajemen Layanan Informasi Ibu Agustine Hana Masitoh yang telah membimbing kami.

           

                                                                                                            Depok, 2019

                                                                                                            Penyusun







DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................3
1.2  Rumusan Masalah......................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................5
2.1 Manajemen Layanan Sistem Informasi / Information Technology Service...............................5
2.2 Application Services Library (ASL)...........................................................................................6
2.2.1 Tujuan Application Service Library.........................................................................................7
2.2.2 Cakupan Application Service Library (ASL)..........................................................................7
2.2.3 Framework ASL......................................................................................................................7
2.3 Information Technology Infrastructure Library (ITIL)..............................................................10
2.3.1 Struktur ITIL...........................................................................................................................10
2.3.2 Kelebihan dan Kelemahan ITIL..............................................................................................12
2.4 Perbandingan ITIL dengan ASL................................................................................................14
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................16





BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk mencapai tujuan bisnisnya, seringkali perusahaan-perusahaan menggunakan aplikasi teknologi informasi sebagai basis dalam penciptaan layanan yang berkualitas ataupun dalam optimalisasi proses bisnisnya. Namun penerapan aplikasi teknologi informasi memerlukan perencanaan yang strategis agar penerapannya dapat sesuai dengan harapan dan memberikan nilai bisnis sesuai tujuan perusahaan. Jika penerapan aplikasi tidak sesuai dengan yang direncanakan maka akan sangat berdampak kepada perusahaan. Dampak tersebut dapat berupa kurangnya produktifitas sampai kerugian besar yang dapat dialami perusahaan.
Dalam perjalanannya, suatu aplikasi akan mengalami beberapa perubahan yang mungkin disebabkan perubahan proses bisnis, perubahan peraturan atau perkembangan teknologi yang mencakup teknologi software dan hardware. Keputusan untuk melakukan perubahan aplikasi bisa jadi akan bercabang menjadi dua pilihan yaitu (1) melakukan penggantian aplikasi seluruhnya yang kemudian membangun atau membeli aplikasi baru atau (2) melakukan update atau perubahan terhadap aplikasi yang ada. Kegiatan penentuan keputusan pengembangan aplikasi, pemeliharaan aplikasi, penentuan kapan suatu aplikasi harus di ganti dan lain sebagainya yang berhubungan dengan aplikasi adalah bagian dari manajemen aplikasi.
Di dalam manajemen aplikasi ada beberapa pedoman dan tuntunan yang berasal dari pengalaman - pengalaman para manajer perusahaan yang dituangkan dalam sebuah framework yang menangani manajemen aplikasi. Ada beberapa framework manajemen aplikasi yang dapat digunakan diantaranya adalah ASL (Application Service Library) dan ITIL (Information Technologi Infrastructure Library). Penggunaan kedua framework tersebut harus disesuaikan dengan keadaan perusahaan dan tujuan yang diharapkan. Dengan menggunakan framework tersebut maka kegiatan manajemen aplikasi dapat berjalan ke arah yang diharapkan sesuai dengan pedoman dan tuntunan yang telah dicoba dan dialami oleh para manajer aplikasi.
Tujuan dari tugas ini adalah untuk memberikan gambaran yang lebih sederhana dan mudah mengenai framework - framework manajemen aplikasi dan melakukan perbandingan diantara framework - framework tersebut. Framework manajemen aplikasi yang menjadi bahan dalam paper ini adalah ASL (Application Service Library) dan ITIL (Information Technologi Infrastructure Library).

1.2  Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1)      Apa itu ITSM (Information Technology Service Management) dan apa saja framework yang tersedia ?
2)      Apa itu ITIL (Information Technologi Infrastructure Library) dan ASL (Application Service Library)?
3)      Bagaimana perbedaan yang terdapat diantara ITIL (Information Technologi Infrastructure Library) dengan ASL (Application Service Library)

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari tugas ini adalah untuk memberikan gambaran yang lebih sederhana dan mudah mengenai framework - framework manajemen aplikasi dan melakukan perbandingan diantara framework - framework tersebut. Framework manajemen aplikasi yang menjadi bahan dalam paper ini adalah ASL (Application Service Library) dan ITIL (Information Technologi Infrastructure Library).





BAB II PEMBAHASAN


2.1 Manajemen Layanan Sistem Informasi / Information Technology Service

                        Management (ITSM) adalah suatu metode pengelolaan sistem teknologi informasi (TI) yang secara filosofi terpusat pada perspektif konsumen layan TI terhadap bisnis suatu perusahaan. ITSM merupakan kebalikan dari pendekatan manjemen TI dan interaksi bisnis yang terpusat pada teknologi.
                        ITSM berfokus pada proses dan karenanya terkait dan memiliki minat yang sama dengan kerangka kerja dan metodologi gerakan perbaikan proses (seperti TQM, Six Sigma, Business Process Management, dan CMII). Disiplin ini tidak memedulikan detail penggunaan produk suatu pemasok tertentu atau detail teknis suatu sistem yang dikelola, melainkan berfokus pada upaya penyediaan kerangka kerja untuk mentrukturkan aktivitas yang terkain TI dan interaksi antara personal teknis TI dengan pengguna teknologi informasi.
                         ITSM pada umumnya menangani masalah operasional manjemen teknologi informasi dan bukan pada pengembangan teknologinya sendiri. Contohnya pada proses pembuatan perangkat lunak komputer untuk dijual bukanlah fokus dari disiplin ini, malainkan sistem komputer yang digunakan oleh bagian pemasaran dan pengembangan bisnis di perusahaan perangkat lunak-lah yang merupakan fokus perhatiannya. Banyak pula perusahaan non-teknologi, contohnya seperti pada industri keuangan, ritel, dan pariwisata yang memiliki bagian sistem TI yang berperan penting, walaupun tidak terpapar langsung kepada konsumenya.
           
ITSM memiliki karakter sebagai berikut :
1)      Mengadopsi pendekatan proses pada manajemen
2)      Lebih fokus terhadap kubutuhan konsumen dan layanan TI untuk para konsumennya.
3)      Menekankan perbaikan yang berkelanjutan (Continual Improvment). 




Terdapat 9 jenis kerangka kerja (framework) pada ITSM, yaitu :
1)      Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
2)      Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT)
3)      Software Maintenance Maturity Model
4)      PRM-IT IBM's Process Reference Model for IT
5)      Aplication Services Library (ASL)
6)      Business Information Service Library (BISL)
7)      Microsoft Operation Framework (MOF)
8)      eSourcing Capability Model for Service Providers (eSCM-SP) dan
9)      eSourcing Capability Model for Client Organizations (eSCM-CL) dari ITSqc for Sourcing Management

2.2 Application Services Library (ASL)

Application Services Library (ASL) adalah framework domain publik yang digunakan untuk menstandarisasi proses dalam Manajemen Aplikasi, menghasilkan dan memelihara sistem informasi dan aplikasi. Istilah "library" digunakan karena ASL disajikan sebagai satu set buku yang menggambarkan praktik terbaik dari industri TI.
ASL terdiri dari:
1)      Framework proses untuk manajemen aplikasi.
2)      Kumpulan dinamis praktek terbaik yang dikontribusikan oleh mitra industri.
3)      Model kematangan, dengan deskripsi lima tingkat kematangan untuk setiap proses.
4)      Organisasi yang menawarkan dukungan (publikasi, edukasi, konsultasi, sertifikasi) kepada mereka yang ingin memprofesionalkan manajemen aplikasi mereka.




2.2.1 Tujuan Application Service Library

ASL bertujuan untuk memprofesionalkan bidang pengelolaan aplikasi. Pendekatan standar ASL berkontribusi pada profesionalisasi organisasi manajemen aplikasi dan memfasilitasi cara kerja yang lebih efisien dan hemat biaya. Salah satu keuntungan utama ASL adalah kerangka umum dan kerangka acuan untuk domain pengelolaan aplikasi memungkinkan kerjasama yang lebih baik antara pihak-pihak yang terkait.

2.2.2 Cakupan Application Service Library (ASL)

ASL ini dimaksudkan untuk mendukung Manajemen Aplikasi dengan menyediakan alat-alat. Dua kategori utama bantu didefinisikan:
Deskripsi dari proses untuk Manajemen Aplikasi.Ditambah penggunaan praktek-praktek terbaik
Terminologi standar, menghindari perangkap berbicara tentang topik yang berbeda saat menggunakan kata-kata yang sama.

2.2.3 Framework ASL

Framework ASL terdiri dari enam proses cluster, dibagi menjadi tiga tingkat yaitu proses operasional dan manajemen memiliki sudut pandang jangka pendek dan menengah, sedangkan sudut pandang proses strategis menghadap ke arah horizontal untuk beberapa tahun ke depan. ASL berisi 3 tingkat, 6 kelompok proses (3 pada tingkat operasional, 1 pada tingkat taktis, 2 pada tingkat strategis) dan totalitas 26 proses .
1)      Tingkat Operasinoal
Tingkat Ini memiliki 3 cluster yaitu :
1.      Dukungan Aplikasi cluster
Ada 4 proses dalam Cluster Dukungan Aplikasi. Proses dalam cluster Organisasi Layanan mendukung penggunaan sehari-hari dari sistem informasi. Proses dalam cluster ini adalah:
a)      Gunakan Dukungan
b)      Manajemen konfigurasi
c)      Manajemen Operasi IT
d)     Manajemen kontinuitas

2.      Pemeliharaan dan Pembaharuan Aplikasi Cluster
Ada 5 proses dalam Pemeliharaan dan Pembaharuan Aplikasi Cluster. Dalam cluster ini mayoritas pekerjaan pengembangan aplikasi dilakukan. Sebagian besar merupakan karya Manajemen Aplikasi yang berkaitan dengan merancang, pemrograman dan pengujian aplikasi dan sistem informasi. Proses dalam cluster ini adalah :
a)      Analisis Dampak
b)      Desain
c)      Realisasi
d)     Pengujian
e)      Pelaksanaan

3.      Menghubungkan Proses Tingkat Operasional Cluster
Ada 2 proses dalam Menghubungankan Prosse Tingkat Operasional Cluster. Proses menghubungkan bertujuan untuk sinkronisasi kegiatan antara layanan organisasi/operasi (menggunakan aplikasi) dan pengembangan dan pemeliharaan (mengubah aplikasi). Proses dalam cluster ini adalah :
a)      Manajemen Perubahan
b)      Kontrol dan Distribusi Software
c)      Tingkat Manajemen

2)      Tingkat Taktis
Ada 1 cluster yang terdapat pada tingkat ini, yaitu :
Manajemen Proses Cluster
Ada 5 proses pada cluster ini. Proses terletak ditingkat taktis dan digunakan untuk mengarahkan proses operasional. Proses dalam cluster ini adalah :
a)      Manajemen Kontrak
b)      Perencanaan dan Pengendalian
c)      Manaejemen Mutu
d)     Manajemen Keuangan
e)      Manajemen Pemasok

3)      Tingkat Strategis
Terdapat 2 cluster pada tingkat ini, yaitu :
1.      Strategi Aplikasi Cluster
Ada 5 proses dalam cluster Strategi Aplikasi. Cluster ini berfungsi sebagai wadah dari penyusunan berbagai strategi yang diperlukan untuk memperkirakan seperti apa kebutuhan terhadap aplikasi dimasa depan. Proses dalam cluster ini adalah :
a)      Strategi IT Pengembangan
b)      Strategi Lingkungan Pelanggan
c)      Strategi Organisasi Lingkungan Pelanggan
d)     Manajemen Siklus Hidup Aplikasi
e)      Manajemen Portfolio Aplikasi

2.      Strategi Organisasi Manajemen Aplikasi Cluster
Ada 5 proses dalam cluster ini. Cluster ini berisi proses yang menentukan bagaimana strategi yang tepat dalam pengelolaan organisasi untuk menangani  berbagai pengelolaan aplikasi. Proses dalam cluster ini adalah :
a)      Definisi akun dan pasar
b)      Definisi kemampuan
c)      Definisi Teknologi
d)     Definsi Pemasok
e)      Definisi Jasa Pelayanan

2.3 Information Technology Infrastructure Library (ITIL)

Information Technology Infrastructure Library (ITIL) adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI).
ITIL V3 (2007) adalah sebuah pendekatan manajemen pelayanan dari siklus hidup layanan. Layanan Siklus Hidup adalah sebuah model organisasi yang memberikan wawasan tentang cara bagaimana manajemen layanan dibangun, ITIL V3  menyediakan  panduan untuk domain manajemen pelayanan TI, yang termasuk di dalamnya adalah manajemen aplikasi dan praktek - praktek terbaik untuk aspek-aspek tertentu dari pengembangan dan pemeliharaan aplikasi.

2.3.1 Struktur ITIL

Lima bagian inti ITIL :
1)      Service Strategy
Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle. Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Service Strategy memiliki beberapa proses yang terdiri atas sebagai berikut :
a)      Manajemen Keuangan (Financial Management)
b)      Managemen Layanan Portofolio (Service Portfolio Management)
c)      Manajemen Permintaan (Demand Management)

2)      Service Design
Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya. Cakupan service design tidak sebatas pada layanan yang baru. Ini termasuk perubahan dan perbaikanperbaikan yang dibutuhkan untuk meningkatkan atau mengelola nilai pada pelanggan selama siklus dari layanan, layanan yang berkelanjutan, pencapaian tingkat layanan serta kesesuaian pada standarisasi dan regulasi. Service Design memiliki beberapa proses yang terdiri atas sebagai berikut :
a)      Service Catalog Management
b)      Service Level Management
c)      Supplier Management
d)     Capacity Management
e)      Availability Management
f)       IT Service Continuity Management
g)      IT Security Management

3)      Service Transition
Panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Service Transition memiliki beberapa proses yang terdiri atas sebagai berikut :
a)      Transition Planning and Support
b)      Evaluasi Perubahan (Change Management)
c)      Manajemen Asset dan Konfigurasi Layanan (Service Asset & Configuration Management)
d)     Release & Deployment Management
e)      Validasi & Pengujian Layanan (Service Validation)
f)       Evaluation
g)      Knowledge Management

4)      Service Operation
Tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI yang di dalamnya terdapat panduan cara mengelola layanan TI dengan efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya.
5)      Continual Service Improvement
Panduan signifikan untuk menyusun dan memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. Bagian ini memberikan panduan dalam membuat dan mengelola nilai bagi pelanggan melalui rancangan yang lebih baik, pengenalan dan operasional dari layanan. Ini memadukan prinsip-prinsip, practices dan metode-metode dari manajemen yang berkualitas, change management, dan capability improvement. Organisasi belajar akan perbaikan dalam mencapai layanan yang berkualitas, kegiatan operasional yang efisiensi dan business continuity. Pedoman disediakan untuk menghubungkan perbaikan atas usaha dan hasil dengan service strategy, design dan transition.

2.3.2 Kelebihan dan Kelemahan ITIL

ITIL (Information Techonology Infrastructure Library) merupakan salah satu kerangka kerja atau framework dalam penerapan ITSM (Information Technology Service Management). ITIL memberikan layanan untuk mengelola layanan TI. Dalam pengimplementasian ITSM dalam perusahaan, ITIL memiliki beberapa keuntungan atau kelebihan, yaitu:
a)      Pelayanan ITIL yang sudah terbukti dan digunakan secara global.
ITIL memberikan konsep umum dan istilah dalam serangkaian best practice terintegrasi yang berkembang untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam siklusnya secara berkelanjutan. Organisasi di seluruh dunia telah menunjukkan bahwa mereka dapat beradptasi dan menyesuaikan ITIL sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.
b)      Peningkatan kepuasan dan hubungan pelanggan dengan perusahaan.
ITIL dirancang untuk membantu setiap orang untuk memusatkan perhatian mereka pada kebutuhan pelanggan dan pengalaman user daripada terlalu berfokus kepada masalah teknologi.
c)      Kualitas layanan yang lebih baik.
Dengan mengadopsi konsep yang sudah terbukti, penyedia layanan dapat dengan mudah memberikan layanan secara konsesten denga tingkatan layanan yang sudah disepakati, efisien dan efektif. Tim support dapat memberikan layanan dengan cepat, mengurangi downtime dan gangguan.
d)     Produktifitas yang lebih baik bagi perusahaan.
Pemanfaatan standar industri untuk penyediaan layanan TI berkualitas tinggi sesuai dengan implentasi perusahaan berskala kecil maupun berskala besar.

Terlepas dari keuntungan dari pengimplementasian ITSM dengan menggunakan konsep atau framework ITIL, ITIL memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
a)      Konsep dari ITIL yang komprehensif dalam sifatnya dan penggunaan yang lus dapat menyebabkan biaya yang cukup besar.
b)      Versi 3 dari ITIL mencakup keseluruhan lifecycle sehingga tidak mudah dimengerti, dimana versi 2 dari ITIL hanya berfokus pada produksi dan support untuk proses sederhana sehingga lebih mudah untuk dimengerti.
c)      Buku-buku ITIL terlalu mahal sehingga tidak terjangkau bagi pengguna non-komersial.
d)     Implementasi dan credentialing dari ITIL membutuhkan pelatihan khusus
e)      ITIL mendapat kritikan dari beberapa profesional ICT mengenai sifatnya yang subjektif dan emotional degradation yang berkaitan dengan perubahan work practice
f)       ITIL bersifat holistic yang mencakup semua kerangka kerja untuk tatakelola TI.
g)      Biaya sertifikasi ITIL terlalu tinggi

2.4 Perbandingan ITIL dengan ASL

Application Service Library :
a)      Framework yang digunakan untuk membantu profesionalisasi manajemen aplikasi.
b)      Berfokus pada sisi penawaran informasi atau tujuan dari organisasi.
c)      Terdiri dari enam proses cluster, dibagi menjadi tiga tingkat yaitu proses operational,proses strategy, dan management.
d)     ASL memberikan pedoman yang lebih rinci tentang :
e)      realisasi dan pengujian dipesan lebih dahulu (penambahan) aplikasi
f)       strategi aplikasi
g)      perencanaan & pengendalian dan kualitas proses tingkat taktis
h)      ASL berkonsentrasi pada produk layanan aplikasi.
i)        ASL ditulis dalam bahasa AM.

Information Technology Infrastructure Library (ITIL) :
a)      Tujuan ITIL adalah untuk menyediakan petunjuk untuk praktek terbaik dalam manajemen layanan teknologi informasi.
b)      Framework yang digunakan untuk IT service management.
c)      Berfokus pada sisi penawaran informasi atau tujuan dari organisasi.
d)     Menggunakan lima elemen untuk siklus hidupnya: Strategi, Desain, Transisi, Operasi, dan Perbaikan Berkesinambungan.
e)      ITIL berkonsentrasi pada layanan TI.


BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :
1)      Framework manajemen aplikasi menyediakan sebuah template yang yang berisikan pedoman, praktek - praktek terbaik dan alur kerja manajemen aplikasi yang siap digunakan dan menawarkan berbagai kemudahan dan keuntungan dalam pemakaiannya.
2)      Framework ASL dapat diplot atau diintegrasikan ke dalam fungsi ITIL.
3)      Secara umum framework ASL menitik beratkan pada aspek teknis sedangkan framework ITIL lebih menitik beratkan pada aspek strategis.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Grafik Komputer dan Pengolahan Citra

Penerapan Grafik Komputer dan Pengolahan Citra Grafika Komputer Grafika Komputer adalah teknik-teknik dalam ilmu komputer dan matematika untuk merepresentasikan dan memanipulasi data gambar menggunakan komputer. Dengan bahasa lain, istilah grafika komputer juga dapat diartikan segala sesuatu selain teks atau suara. Dalam perkembangannya gambar-gambar yang  dihasilkan oleh grafika komputer ini dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari seperti pada televisi, koran dan majalah yang fungsinya untuk menampilkan hasil yang lebih komunikatif dan realistis. Selain itu grafika komputer juga ditemukan pada beberapa bidang lainnya seperti kedokteran, hiburan, geologi, pedidikan, bidang antarmuka grafis, dan lain sebagainya. Penerapan Grafika Komputer pada Graphical User Interface (GUI)              Graphical User Interface (GUI) adalah antarmuka pada sistem operasi atau komputer yang menggunakan menu grafis agar mempermudah para penggunanya untuk berinteraksi dengan komputer atau

Analisa Information Technology International Library (ITIL) pada PT. Garuda Indonesia

Analisa Information Technology International Library (ITIL) pada PT. Garuda Indonesia     Garuda Indonesia (PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk) adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. Maskapai ini kini telah melayani lebih dari 90 destinasi diseluruh dunia dan berbagai lokasi eksotis di Indonesia. Garuda Indonesia memberikan pelayanan terbaik melalui konsep “Garuda Indonesia Experience” yang mengedepankan keramahtamahan dan kekayaan budaya Indonesia. Maskapai Garuda Indonesia terus melaksanakan program transformasi secara berkelanjutan. Hasilnya kini Garuda Indonesia menjadi maskapai bintang lima, dengan berbagai pengakuan dan apresiasi berskala internasional.        Garuda Indonesia merupakan salah satu contoh perusahaan penerbangan dimana TI dan Internet diterapkan untuk meningkatkan daya saingnya, yang berarti pula meningkatkan pelayanannya kepada pelanggan. Tak dapat dipungkiri, berbagai aplikasi yang diterapkannya, terbukti mampu meningkatkan kinerja dan daya saing